Minggu, 24 November 2013

TUGAS 7

Berikut adalah hal yang mempengaruhi bisnis internasional dalam kehidupan kita sehari - hari
    
  Perdangan interasional adalah suatu kegiatan ekonomi, sosial maupun politik yang di lakukan oleh suatu negara dengan negara lain yang di dalamnya sudah terjadi kesepakatan bersama. Dan pelaku-pelakunya adalah bisa individu dengan pemerintah, individu dengan invidu, atau pemerintah dengan pemerintah luar, yang di dalamnya terdapat proses pertukaran jasa atau dagang yg saling menguntungkan maupun suka rela, faktor -faktornya antara lain:

1. Ingin memperoleh barang yang tidak di produksi di dalam negeri : Biasanya ini di sebabkan oleh suatu negara tidak memiliki sumber daya alam yang di perlukan atau karena tidak memiliki teknologi maupun sumber daya manusia yang memumpuni untuk memproduksi jenis barang tersebut.
 2. Memperluas pasar : Hal ini terjadi karena permintaan dari dalam negeri terhadap suatu barang telah terpenuhi maka untuk mengatasi suatu kelebihan produksi satu-satunya cara adalah negara tersebut memanfaatkan pasar luar negeri atau pasar negara lain agar negara tersebut mencapai laba maksimal.
3. Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain.
4. Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup sendiri.
 5. Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya, dan jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi.
 6. Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengolah sumber daya ekonomi.
 7. Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara.

Resiko antara bisnis internasional dan bisnis dalam negeri
        1)    Perbedaan mata uang tiap Negara
             Pada umumnya mata uang setiap negara berbeda-beda. Perbedaan inilah yang dapat menghambat perdagangan antar negara. Negara yang melakukan kegiatan ekspor, biasanya meminta kepada negara pengimpor untuk membayar dengan menggunakan mata uang Negara pengekspor. Pembayarannya tentunya akan berkaitan dengan nilai uang itu sendiri. Padahal nilai uang setiap negara berbeda-beda. Apabila nilai mata uang negara pengekspor lebih tinggi daripada nilai mata uang negara pengimpor, maka dapat menambah pengeluaran bagi negara pengimpor. Dengan demikian, agar kedua negara diuntungkan dan lebih mudah proses perdagangannya perlu adanya penetapan mata uang sebagai standar internasional.

2)    Kualitas Sumber Daya yang Rendah
Rendahnya kualitas tenaga kerja dapat menghambat perdagangan internasional. Karena jika sumber daya manusia rendah, maka kualitas dari hasil produksi akan rendah pula. Suatu negara yang memiliki kualitas barang rendah, akan sulit bersaing dengan barang-barang yang dihasilkan oleh negara lain yang kualitasnya lebih baik.

3)    Pembayaran antar negara sulit dan resikonya besar
Pada saat melakukan kegiatan perdagangan internasional, negara pengimpor akan mengalami kesulitan dalam hal pembayaran. Apabila
membayarnya dilakukan secara langsung akan mengalami kesulitan. Selain itu, juga mempunyai risiko yang besar. Oleh karena itu negara pengekspor tidak mau menerima pembayaran dengan tunai, akan tetapi melalui kliring internasional atau telegraphic transfer atau
menggunakan L/C.

4)    Adanya Kebijaksanaan Impor dari Suatu Negara
Setiap negara tentunya akan selalu melindungi barang-barang hasil produksinya sendiri. Mereka tidak ingin barang-barang produksinya tersaingi oleh barang-barang dari luar negeri. Oleh karena itu, setiap negara akan memberlakukan kebijakan untuk melindungi barang-barang dalam negeri. Salah satunya dengan menetapkan tarif impor. Apabila tarif impor tinggi maka barang impor tersebut akan menjadi lebih mahal daripada barang-barang dalam negeri sehingga mengakibatkan masyarakat menjadi kurang tertarik untuk membeli barang impor. Hal itu akan menjadi penghambat bagi negara lain untuk melakukan perdagangan.

5)    Terjadinya Perang
Terjadinya perang dapat menyebabkan hubungan antarnegara terputus. Selain itu, kondisi perekonomian negara tersebut juga akan mengalami kelesuan. Sehingga hal ini dapat menyebabkan perdagangan antarnegara akan terhambat.



Sumber: 

Rabu, 13 November 2013

TUGAS 6

 AYAM GORENG FATMAWATI RESTAURANT

Latar Belakang


Menyikapi perkembangan perekonomian dan situasi kompetisi bisnis yang semakin keras, sehingga perlu kejelian tersendiri dalam memilih dan menjalankan suatu bidang usaha untuk meminimalkan resiko kerugian dalam berbisnis. Bisnis yang dipilih investor, pada umumnya merupakan bidang yang telah dikuasai atau bidang yang disenangi. Bila bidang tersebut belum dikuasai, jalan keluar terbaik adalah dengan cara berbisnis dengan menggunakan dan mengaplikasikan sistem franchise. Restoran Ayam Goreng Fatmawati merupakan salah satu franchise yang telah terbukti sukses dan menghasilkan keuntungan yang besar bagi investornya, sehingga perlu dipertimbangkan sebagai alternatif untuk memulai bisnis. 


Restoran Ayam Goreng Fatmawati merupakan restoran dengan konsep ” semi fast food and semi self service ”, konsumen diberi kebebasan memilih menu dan jenis makanan yang akan dipesan, makanan diproses secara cepat dan disajikan langsung dari dapur. Makanan yang disajikan merupakan menu khas Indonesia dengan 100% kandungan bahan baku lokal dan kombinasi makanan ( food combining ) yang sangat apik, sehingga baik untuk kesehatan.

Bisnis restoran merupakan pilihan yang tepat di tengah situasi perekonomian dan perkembangan jumlah penduduk. Alasan mendasar bagi pemilihan bisnis restoran adalah ”orang perlu makan untuk hidup” sehingga hal tersebut menjadikan alasan mengapa harus mengembangkan bisnis restoran. Selain itu dengan membuka Restoran Ayam Goreng Fatmawati berarti telah membuka lapangan kerja baru bagi angkatan kerja, memanfaatkan produk pengrajin, petani dan peternak dalam negeri, mengolah bahan baku lokal menjadi produk yang lezat, sehat, nikmat, & bergizi bagi masyarakat.

Setelah berkembang selama lebih dari 12 tahun, bisnis Ayam Goreng Fatmawati yang dikelola sesuai dengan SOP, penggunaan bumbu standar Fatmawati dan keseriusan pengelolaan semakin terlihat meningkatnya keuntungan yang diperoleh para pemiliknya. Berdasarkan pengalaman tersebut, kami ingin berbagi sukses dalam bisnis Ayam Goreng Fatmawati kepada Rekan pengusaha/investor yang tertarik berbisnis dalam bidang restoran.



Maksud & Tujuan

Maksud dan Tujuan kegiatan penyelenggaraan franchise AGFI adalah sebagai berikut :

1. Memberikan alternatif makanan sehat bagi masyarakat dengan bahan lokal tinggi.

2. Membantu calon investor yang berminat berbisnis restoran, tetapi belum mempunyai dasar yang kuat mengenai masakan, sistem management dan kontrol operasi restoran.

3. Memberikan kesempatan bagi para pengusaha dan investor untuk memasuki bisnis restoran agar mendapatkan keuntungan yang besar.

4. Mengembangkan franchise lokal yang terjangkau & berkualitas sehingga dapat membuka kesempatan baru dalam pengembangan bisnis restoran.

5. Memberikan kontribusi yang saling menguntungkan baik bagi franchisee, karyawan dan berbagai pihak yang terkait dalam penyelenggaraan kegiatan franchise Ayam Goreng Fatmawati Indonesia.

6. Memanfaatkan produk-produk pengrajin lokal dalam negeri dan mengolah bahan baku lokal menjadi produk makanan yang berkelas, lezat, sehat, nikmat, dan bergizi.

7. Membantu pemerintah dalam menurunkan tingkat pengangguran dengan cara membuka lapangan kerja baru.

8. Melestarikan resep-resep tradisional dengan sentuhan proses yang modern sehingga cita rasa masakan terjaga.

9.  Meningkatkan daya saing produk-produk dalam negeri terhadap produk makanan luar negeri.


Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan adalah

Franchise Management Restaurant Ayam Goreng Fatmawati Indonesia didirikan dengan tujuan membuka kesempatan kepada para investor / pengusaha baik bagi pemula maupun yang sudah berpengalaman dalam investasi dan pengelolaan restoran. Franchise Management Ayam Goreng Fatmawati Indonesia juga diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja, melestarikan masakan tradisional, melestarikan produk pengrajin lokal, dan menciptakan pangsa pasar bagi petani dan peternak lokal.

Restoran Ayam Goreng Fatmawati merupakan restoran ” semi fast food ” yang menyajikan berbagai masakan tradisional Indonesia dengan menu andalannya Ayam Goreng Kuning dan Ayam Bakar yang di olah secara khas dari berbagai rempah- rempah asli Indonesia sehingga tercipta Ayam Kuning dan Ayam Bakar yang meresap sampai ketulang, begitu pula dengan menu lainnya diolah dari bahan baku lokal menjadi produk yang lezat, sehat, nikmat, dan bergizi bagi konsumen.

Setelah beroperasi lebih dari 10 tahun (sejak tahun 1989), Standard Operation Procedure mulai dibukukan dan terus disempurnakan, sehingga menghasilkan sistem yang baku yang memandu franchisee untuk menjadi business owner yang berhasil.
Seiring dengan perjalanan waktu perubahan demi perubahan dan berbagai inovasi telah dikembangkan. Menciptakan bumbu standar dengan bentuk tepung (powder) yang sangat mudah digunakan dan lebih efisien merupakan hasil inovasi yang diterapkan oleh Franchise Management AGFI. Kami juga telah mengembangkan website Restoran Ayam Goreng Fatwati, www.fatmawati.com yang dapat diakses secara online oleh para Franchisee untuk mendapatkan informasi-informasi terkini yang berkaitan dengan Restoran Ayam Goreng Fatmawati.

Merek dagang Ayam Goreng Fatmawati telah terdaftar di departemen kehakiman atas nama PT. Ayam Goreng Fatmawati Indonesia, sehingga menjamin kenyamanan dan keamanan investor, konsumen yang pihak lainnya dalam berhubungan dengan merek dagang Ayam Goreng Fatmawati.

Proses yang dilakukan oleh restaurant ayam goreng fatmawati adalah Perubahan mutu, tampilan warna, rasa, dan tekstur selalu terjadi pada produk makanan, oleh karena itu kami selalu melakukan research terhadap proses produksi dan teknis penyimpanan bahan mentah ataupun bahan setengah jadi.Kajian- kajian tentang pengendalian bahan baku juga kami lakukan yang meliputi pengendalian fisik, pengendalian akuntansi, dan pengendalian jumlah barang.Pengembangan menu dan kombinasi hidangan baru untuk mencegah terjadinya kebosanan pada konsumen.Pengolahan rempah-rempah segar alami menjadi bumbu kering dilakukan dengan oven yang higienis dalam tekanan dan suhu rendah, sehingga aroma rempa-rempah masih seperti aslinya.Training sanitasi restoran.Standar dan gizi produk lalapan, aneka sambal, ayam, ikan, dan sebagainya.

Ayam Goreng Fatmawati

Keuangan

Franchise tipe bisnis:
 Restaurant

Biaya waralaba: Rp. 22.000.000 / 3 tahun

Royalti: 5% dari omset bulanan

Modal Investasi: Rp. 75.000.000,- s.d. Rp. 300.000.000,-

Hasil yang didapatkan dari restaurant ayam goreng fatmawati
1. Memberikan peluang dan kesempatan kepada Investor/Pengusaha untuk mengembangkan restoran, dengan cara mendapatkan lisensi dan mengelola Restoran Ayam Goreng Fatmawati
2. Dapat memberikan keuntungan yang bersaing bagi semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan dan operasional franchise AGFI terutama bagi Franchisee, sehingga investasi yang ditanamkan dapat kembali dan memberikan keuntungan.
3. Menurunnya tingkat pengangguran di Indonesia, sebagai dampak dari semakin banyak karyawan yang dapat dikaryakan dalam pengelolaan restoran.
4. Produk pengrajin lokal dalam negeri dan bahan baku lokal dapat dimanfaatkan dan diolah sehingga menjadi makanan yang lezat, sehat, nikmat dan bergizi yang dapat dinikmati oleh berbagai lapisan masyarakat.
5. Daya saing produk makanan dalam negeri, terutama restoran yang dikembangkan dengan sistem franchise semakin dapat bersaing dengan franchise luar negeri.

Kesimpulan yang dapat diperoleh dari usaha restaurant ayam goreng fatmawati, 
Pertimbangan dalam hal pemilihan bisnis haruslah didasari pada pengetahuan dan penguasaan bidang usaha yang akan dipilih, apabila kita belum menguasai bidang bisnis yang akan dikembangkan maka jalan keluar yang terbaik adalah system franchise. Restoran Ayam Goreng Fatmawati merupakan salah satu pilihan franchise dalam bidang restoran yang telah terbukti memberikan keuntungan yang significant bagi para Franchisee.

Kesuksesan kami dalam mengembangkan franchise Ayam Goreng Fatmawati Indonesia diharapkan dapat memberikan kontribusi yang significant bagi para Franchisee agar dapat meraih keuntungan yang maksimal. Selain itu juga diharapkan dapat membantu pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja, melestarikan masakan tradisional, melestarikan produk-produk pengrajin lokal, serta menciptakan pangsa pasar bagi petani dan peternak lokal sehingga menimbulkan multiflier effect yang berkelanjutan.


Referensi/sumber:

Nama Kelompok:

1. Anisa Riyani

2. Della Nuriasha

3. Wiwi Rahmawati


NPM:
1. 21213079
2. 22213149
3. 29213355


2Dampak positif adalah manfaat atau keunggulan yang dapat memperoleh dari perkembangan bisnis franchise. Beberapa dampak positif tersebut adalah sebagai berikut :

1.Sistem Franchise merupakan peluang bagi franchisee untuk memulai karir di bidang bisnis kendatipun dengan modal dan pengalaman terbatas. Peluang ini didukung oleh persediaan bahan yang terjamin, penggunaan sebagian besar teknik penjualan , dan terbunkanya akses ke pelatihan dan pengawasan. Goodwill pemasaran yang diketahui secara nasional , merek dagang, dan jasa
2. Berkualitas tinggi , tidak hanya bermanfaat bagi franchisee secara individual , tetapi juga bagi franchisor sebagai pemilikfranchise yang menghasilkan royalti. 

3. Usaha kecil / menengah cepat berkembang karena penerapan sistem kemitraan  dalam hubungan ini ,franchisee sebagai pemegang lisensi bermitra usaha dengan usaha kecil dan menengah untuk pasokan bahan produk dan memasarkan produk siap pakai.Dalam hubungan kemitraan , franchisee berstatus sebagai pendorong, pengoordinasi, dan/atau pembina berkembangnya usaha kecil dan menengah.

4.Bisnis franchise kecil kemungkinan mengalami kerugian karena manajemen oleh pihak franchisor . dalam hubungan ini , kedua belah pihak franchisor dan franchisee menjalankan bisnis mencari keuntungan . jika franchiseeberhasil memperoleh keuntungan dari bisnisnya di bawah pengawasan franchisor yang sudah berpengalaman, franchisor juga berhasil meraup keuntungan melalui royalti yang diterimanya dari franchisee.

Selain dampak positif  ada juga dampak negatif dari bisnis franchise, Dampak negatif tersebut, antara lain :

1. Basnis franchise dapat mematikan krativitas penemuan baru di bidang bisnis dan teknologi karena merasa sudah puas dengan yang ada melalui lisensi franchise. Pihak franchiseedimanjakan oleh franchisor hanya bertumpu pada bisnisfranchise miliknya yang sudah mapan.

2. Teknologi tidak berkembang karena hanya bergantung pada paket teknologi yang sudah ditetapkan dalam lisensifranchise , Ini berarti hambatan bagi kemajuan pembangunan . Karena lisensi farnchise harus didaftarkan , ada kemungkinan ditolak pendaftarannya sebab melanggar asas hukum lisensi.

3. Sikap menerima apa adanya karena dimanjakan oleh lisensifranchise . Dalam hal ini , pihak franchise tertutup upaya menghasilkan hak kekayaan intelektual baru melalui penemuan bisnis dalam kurun waktu bertahun-tahun , kecuali keuntungan ekonomi (profit) . Kalau ada penemuan baru selama menjalankan franchise , biasanya hak kekayaan intelektualnya menjadi milik franchisor.

4.Franchisor sering melakukan pengawasan secara intensif terhadap perbuatan franchise mengenai pelaksanaan bisnisfranchise bersama dengan aspek-aspek lain dari hubunganfranchisor – franchisee, sehingga dapat menimbulkan masalah hukum yang rumit (complicated).

3. Keuntungan yang di dapat dari bisnis franchise ayam goreng fatmawati menurut kita         adalah:
  • Dapat dikenal makanannya dan banyak disukai oleh masyarakat
  • Bisnis yang menguntungkan
  • Dapat membuka lapangan pekerjaan yang banyak  


Selasa, 12 November 2013

TUGAS 5

1.
Produksi secara forum adalah merupakan semua perbuatan atau kegaitan yang tidak hanya mencakup pembuatan barang - barang saja, tetapi dapat juga membuat atau menciptakan jasa pelayanan, seperti acara hiburan, penulisan buku - buku cerita, dan pelayanan jasa keuangan.


Produksi secara ekonomi adalah Produksi mengacu pada kegiatan yang berhubungan dengan usaha penciptaan dan penambahan kegunaan atau utilitas suatu barang dan jasa


2. Gambaran sistem produksi-produksi operasi
   

Pada gambar di atas dapat kita lihat kedudukan manajemen operasi sebagai sub sistem sejajar dengan kegiatan perencanaan, pengawasan, dan fungsi manajemen yang lain, yaitu pemasaran, keuangan, dan personalia dalam menentukan kebijakan perusahaan untuk mencapai tujuan. Kegiatan operasi tidak dapat lepas dari pengaruh lingkungan. 

Proses pembuatan barang dan jasa memerlukan transformasi sumber daya menjadi barang dan jasa.  Semakin efisien perusahaan mampu melakukan transformasi, maka semakin produktif dan nilai yang ditambahkan pada barang dan jasa yang dihasilkan menjadi lebih tinggi.  Produktivitas (productivity) adalah perbandingan antara output (barang dan jasa) dibagi dengan input.  Tugas manajer operasi adalah meningkatkan perbandingan antara input dan output ini.  Meningkatkan produktivitas berarti meningkatkan efisiensi.

Peningkatan produktifitas dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: 1) Pengurangan input pada saat output konstan. 2) Peningkatan output pada saat input konstan. 

Produksi adalah proses pembuatan barang dan jasa.  Produksi yang tinggi dapat mencerminkan bahwa lebih banyak orang yang bekerja dan tingkat ketenagakerjaan tinggi (tingkat pengangguran rendah), tetapi belum tentu mencerminkan tingginya produktivitas.  Hanya dengan peningkatan produktivitas, maka standar hidup dapat diperbaiki.  Lebih jauh lagi, hanya dengan peningkatan produktivitas inilah, tenaga kerja, pemodal, dan manajemen dapat menerima penghasilan yang lebih besar.  Jika tenaga kerja, modal dan manajemen meningkat tanpa disertai dengan meningkatnya produktifitas, maka harga akan menjadi mahal. Di lain pihak, harga dipaksa turun saat produktifitas meniingkat, karena lebih banyak produk dibuat, dengan sumber daya yang sama.

Sumber :


Sabtu, 02 November 2013

TUGAS 4

1. Apa yang dimaksud dengan pemasaran


      Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barangatau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.

2. Mengapa pemasaran sering disebut sebagai     
    permintaan

    Menurut Kotle dan Amstrong (2001:1) menyatakan Manajemen Pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli dengan sasaran demi mencapai tujuan organisasi.
Sedangkan menurut Sofyan Assauri (2004) Manajemen Pemasaran merupakan kegiatan menganalisis, merencanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan semua kegiatan yang terkait dengan perancangan dan peluncuran produk, pengkomunikasian, promosi dan pendistribusian produk tersebut, rnenetapkan harga dan mentransaksikannya, dengan tujuan agar dapat memuaskan konsumennya dan sekaligus dapat mencaapi tujuan organisasi perusahaan jangka panjang.

3.Jelaskan apa beda kebutuhan dan keinginan berdasarkan konsep inti pemasaran

 1. Konsep produksi

Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dimana-mana dan harganya murah. Konsep ini berorientasi pada produksi dengan mengerahkan segenap upaya untuk mencapai efesiensi produk tinggi dan distribusi yang luas. Disini tugas manajemen adalah memproduksi barang sebanyak mungkin, karena konsumen dianggap akan menerima produk yang tersedia secara luas dengan daya beli mereka.
2. Konsep produk

Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas manajemen disini adalah membuat produk berkualitas, karena konsumen dianggap menyukai produk berkualitas tinggi dalam penampilan dengan ciri – ciri terbaik


3. Konsep penjualan

Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan dibiarkan begitu saja, organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif.
4. Konsep pemasaran

Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunsi untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.
5. Konsep pemasaran sosial

Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan efisien daripasda para pesaing dengan tetap melestarikan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.

SUMBER : 

Selasa, 29 Oktober 2013

TUGAS 3

1. Apa yang dimaksud perusahaan ?

Perusahaan ialah suatu tempat untuk melakukan kegiatan proses produksi barang atau jasa. Hal ini disebabkan karena ‘ kebutuhan ‘ manusia tidak bisa digunakan secara langsung dan harus melewati sebuah ‘ proses ‘ di suatu tempat, sehingga inti dari perusahaan ialah ‘ tempat melakukan proses ‘ sampai bisa langsung digunakan oleh manusia.



2. Apa yang membedakan perusahaan dan               lembaga sosial ?




Perusahaan
1. Bertujuan untuk mencari keuntungan
2. Bersifat memenuhi kebutuhan manusia
3.Tidak memiliki lambang atau logo khusus
4.Di bawah naungan lembaga sosial


Lembaga Sosial
1.Tidak bertujuan mencari keuntungan
2.Bersifat membantu kebutuhan manusia
3.setiap lembaga memiliki lambang/logo tertentu
4.Mengatur dan mengawasi suatu perusahaan


3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan perusahaan sebagai suatu sistem 

Sistem adalah suatu kesatuan dari unit-unit yang saling berinteraksi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Perusahaan adalah suatu sistem karena merupakan kombinasi dari berbagai sumber ekonomi yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi proses produksi serta distribusi barang dan jasa untuk mencapai tertentu antara lain keuntungan, pemenuhan kebutuhan masyarakat,maupun tanggung jawab sosial.
a. Kepada pemilik modal: pengelolaan keuangan dan kemajuan perusahaan.
b. Kepada lembaga peneliti: membantu pendanaan.
c. Kepada pekerja: membayar gaji dan memenuhi fasilitas kerja.
d. Kepada konsumen: menyediakan barang dan jasa yang bagus.
e. Kepada pemerintah: membayar pajak.
3. Sifat sistem perusahaan
a. Kompleks
b. Sebagai suatu kesatuan / unit.
c. Sifatnya beragam.
d. Saling tergantung.
e. Dinamis


Sumber:
http://karismajo.blogspot.com/2011/10/1apa-yang-dimaksud-dengan-perusahaan.html
http://erikacixers.wordpress.com/2010/10/06/tugas-2-pengantar-bisnis/
http://juventus4ever.wordpress.com/2011/11/01/perusahaan-sebagai-suatu-sistem/









Selasa, 22 Oktober 2013

TUGAS 2

1.Apa yang dimaksud dengan bisnis ?

bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.


2. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi iklan bisnis di indonesia ?



1.Investasi
Investasi adalah penggunaan sumber-sumber untuk menciptakan modal baru. Investasi bisa berupa barang atau benda. Dengan investasi tersebut, perusahaan akan mempunyai modal yang akan digunakan untuk biaya operasional. Sejumlah uang tersebut dapat dibelanjakan untuk membeli peralatan, bangunan, dan persediaan. Fungsi dan pengaruh investasi sangat berlipat ganda (multiplier). Contoh : klien yang menaruh uangnya diperusahaan untuk berkembang dan investasi tersebut digunakan untuk modal.
2.Pemerintah
Pemerintah juga dapat berperan sebagai pengelola sistem bisnis. Dapat terjadi bahwa apa yang dipinjam lebih besar dari apa yang diterima. Jika ini terjadi, berarti pemerintah mengalami defisit. Pembelanjaan yang defisit ini dapat menjadi masalah dan dapat juga tidak menjadi masalah tergantung dari situasi apakah dapat mendukung terjadinya inflansi. Pemerintah, melalui kebijaksanaan fiskal atau moneter dapat mempengaruhi kegiatan bisnis. Contoh : adanya pajak dari pemerintah.
3.Lingkungan Ekonomi
Pasar membutuhkan daya beli seperti halnya orang banyak. Daya beli keseluruhan merupakan fungsi dari pendapatan saat itu, harga, tabungan dan kredit yang tersedia. Perusahaan perlu menyadari keempat kecenderungan itu, dalam lingkungan ekonomi. Lingkungan ekonomi yang mempengaruhi bisnis perusahaan, di antaranya adalah tingkat pendapat per kapita, kebijakan kebijakan pemerintah (fiskal, moneter, perdagangan luar negeri, dan neraca pembayaran), siklus bisnis (masa ekonomi cerah atau suram), munculnya pasar bebas dan kerja sama regional (blok blok ekonomi seperti NAFTA, MEE), perjanjian/peraturanperaturan internasional, kekuatan ekonomi utama, pergerakan modal, pergerakan investasi langsung, dan perubahan persaingan. Contoh : keadaan pasar , apa yang diminati sekarang-sekarang ini yang menjadi daya peningkat akan suatu bisnis.
4.Lingkungan Teknologi
Kekuatan yang paling dramatis yang membentuk nasib manusia adalah teknologi. Teknologi telah menghasilkan karya mengagumkan seperti penisilin, pembedahan jantung, dan pil pembatas kelahiran. Teknologi telah menghasilkan berkah seperti mobil, permainan video dan roti putih. Sikap seseorang terhadap teknologi tergantung pada apakah seseorang lebih terpikat dengan faedah positifnya yang mengagumkan atau akibatnya yang mengerikan.
5.Faktor Persaingan Pasar
Pada kenyataannya di Indonesia, banyak sekali bisnis-bisnis yang saling bersaing untuk dapat menguasai pasar sehingga mereka mendapatkan keuntungan yang maksimal. Oleh karena itu, orang yang berbisnis harus mempunyai strategi untuk dapat menguasai pasar dan mengalahkan pesaingnya. Contoh : bisnis di penjual minuman pasti sangat bersaingan antara pembisnis minuman yang bermerk A dan bermerk B.
6.Faktor Jenis Bisnis
Faktor ini juga memiliki pengaruh yang kuat terhadap klim bisnis di Indonesia. Dalam berbisnis tentunya kita harus memilih bisnis di bidang apa yang akan kita jalani. Dalam memilih jenis bisnis tersebut, sebaiknya kita memilih jenis bisnis yang banyak dibutuhkan oleh masyarakat. Misalnya bisnis di bidang pertanian. Kita juga harus mempertimbangkan keuntungan yang akan kita peroleh sebelum kita menentukan bisnis di bidang apa yang akan kita jalani. Contoh : memilih bisnis yang akan laku di kalangan masyarakat seperti menjual barang-barang kebutuhan primer.
7.Faktor Kondisi Negara
Kondisi negara yang dimaksud dapat berupa kondisi perekonomian, sosial politik maupun pertahanan dan keamanan negara. Kondisi negara yang tidak menentu bisa menghambat bisnis yang dijalani. Contoh : saat terjadi inflasi. Tentu saja kondisi ini turut mempengaruhi bisnis yang sedang dijalani.
8.Faktor Sumber Daya Manusia
Agar bisnis yang dijalani tersebut sukses dan menghasilkan banyak keuntungan, tentu diperlukan orang-orang yang terampil, kreatif, berkualitas tinggi, ulet, mampu berinovasi, pantang menyerah, mempunyai kemampuan bersaing yang tinggi (kompetitif), sportif dan pandai mengolah bisnisnya. Contoh : melakukan pelatihan kepada para pekerja agar setiap pekerja menjadi SDM yang bermanfaat.
9.Faktor Alam
Jika alam tidak bersahabat dengan kita tentu kegiatan bisnis pun dapat terganggu. Contoh : adanya bencana banjir, tanah longsor dan lain-lain. Oleh karena itu, kita harus memilih tempat bisnis yang sesuai dan kita harus bersahabat dengan lingungan serta jangan merusakya.
3. Seberapa besar bisnis tersebut berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari

Dalam kehidupan sehari-hari bisnis berpengaruh terhadap kehidupan yakni dengan kita menggunakan barang/jasa yang ditawarkan oleh para pembisnis kepada kita sebagai konsumen. Pada umumnya kegiatan bisnis dilakukan oleh orang yang sudah memiliki pengalaman di bidang yang dibisniskan orang tersebut.  Namun dengan berkembangnya zaman, orang yang melakukan aktifitas bisnis tidak harus memiliki pengalaman.



Bahkan, kegiatan bisnis sudah merambah di berbagai pihak masyarakat, tidak terkecuali banyak juga ibu rumah tangga, karyawan, bahkan mahasiswa juga banyak melakukan aktifitas berbisnis dalam kesehariannya. Hal tersebut karena dilatar belakangi banyaknya laba yang di dapatkan dari berbisnis.

Salah satu modal utama sebelum melakukan kegiatan berbisnis adalah seberapa besar pihak tersebut ingin melakukan kegiatan bisnis yang akan ditekuninya, serta daya juang pebisnis dalam mem publikasikan barang atau pun jasa yang ingin akan  bisniskannya. Hal itu dikarenakan tidak sedikit para pebisnis memilih mundur dari kegiatan mereka karena merasa laba yang di dapatkan nya tidak sebanding dengan apa yang telah di keluarkannya dalam memulai usaha bisnis tersebut. 

Sebenarnya kelangsungan hidup berbisnis dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain keadaan ekonomi suatu negara. Perubahan kondisi tersebut justru dapat mengakibatkan di satu pihak dapat mengakibatkan matinya suatu bisnis yang telah lama, namun di pihak lain justru dapat dipakai sebagai suatu peluang bisnis bagi munculnya usaha baru. Banyak faktor yang mempengaruhi kelangsungan hidup suatu usaha/bisnis, bukan hanya faktor ekonomi saja. Faktor persaingan usaha, regulasi suatu negara, politik, kondisi sosial/budaya, tren, teknologi, dan lain sebagainya dapat mempengaruhi kelangsungan hidup suatu bisnis. 

Keberhasilan dan kegagalan di atas merupakan kenyataan yang dapat dialami oleh setiap pengusaha. Dunia usaha berisi dengan persaingan, peluang , tantangan, kegairahan maupun kelesuan yang dapat menyebabkan naik turunnya suatu usaha. Oleh karena itu, sudah seharusnya seorang pengusaha jeli dalam memilhat peluang suatu usaha dan memanfaatkannya, karena dunia usaha yang penuh tantangan dan kegairahan tersebut tidak akan berakhir dengan sukses. 

Sumber:

http://id.wikipedia.org/wiki/Bisnis
http://josephinejoe.wordpress.com/2012/10/19/faktor-yang-mempengaruhi-iklim-bisnis-di-indonesia/
http://bungaikasari.blogspot.com/2012/10/pengaruh-pengantar-bisnis-dalam.html